Selasa, 09 Juli 2013

Mudik Part 1 - Kendal

Yak, hari ini gue mau ngepost tentang Perjalanan Mudik Part 1 ke Kendal.
Setelah UAS yang berakhir beberapa hari yang lalu, akhirnya gue menetapkan kemarin sebagai hari kepulangan ke Kendal. Kemarin hari Senin, gue melakukan perjalanan yang cukup menyebalkan dan juga membahagiakan.

Pagi hari sebelum pulang, gue pergi ke kampus dulu untuk mengumpulkan tugas demi menambah nilai ujian salah satu mata kuliah, lumayan kan kalo nilai kedongkrak dikit karena ngumpul tugas? Hehe. Pagi itu gue ngampus, ngumpul tugas sambil bertemu teman-teman sebelum pada mudik ke kampung halaman. Setelah bercanda tawa singkat dengan mereka, waktu sudah menunjukkan jam 10 dan gue putusin buat cabut duluan meninggalkan mereka seraya mengucapkan selamat berlibur dan berpuasa ga lupa menyampaikan sampai jumpa nanti di semester 5 ya :D

Next, gue balik ke kos buat ngambil tas dan kemudian berangkat. Setelah diantar mbak Rika (temennya temen gue) ke Gamping, kemudian gue naik bus ekonomi jurusan Yogya-Magelang-Semarang. Kali ini gue putuskan buat naik bus ekonomi, biasanya sih gue naik bus patas yang ada AC nya itu. Dengan harapan supaya cepet nyampe Semarang karena biasanya bus ekonomi jalannya ngebut kayak balapan F1, akhirnya gue milih naik bus ini.

Perjalanan dimulai.
Sleman terlewati. Bus pun semakin dipadati penumpang yang silih berganti naik dan turun sesuai tempat tujuan. Awal perjalanan masih lancar, gue menikmati, ga lupa headset tertempel di telinga dan daftar lagu dari handphone mengiringi perjalanan. Angin memasuki celah jendela bus, seakan meniupkan nafas menyegarkan kepada sekumpulan manusia yang kepanasan.

Mungkit terlewati. Bus masih melaju dengan kecepatan standar, masih membawa hawa kenikmatan di perjalanan. Gue masih merasa nyaman berada dalam bus walaupun duduknya harus sedikit empet-empetan.

Setelah sampai di Magelang, terminal Tidar tepatnya. Bus berhenti, menunggu penumpang yang baru lagi. Lumayan lama, dan panas. Gue nunggu di dalem bus dengan harap-harap cemas. Pedagang asongan silih berganti menawarkan makanan minuman. Akhirnya setengah jam ngetem, bus pun berangkat.

Perjalanan baru dimulai.
Setelah ngetem tadi, entah kenapa jalannya bus ini semakin melambat. Gue perkirakan kecepatannya cuma sekitar 30km/jam. Sumpah demi apapun, supirnya kayak orang yang baru bisa belajar naik mobil. Ini kan bikin emosi banget, disaat gue berharap buat cepet nyampe rumah eh ini malah buang waktu di jalan. Bus tersebut jalan dengan pelan dan santai kayak bis pariwisata yang lagi nganter anak-anak tamasya. Kampret kan?

Oke, gue coba untuk ngatur emosi. Ternyata bukan gue doang yang merasakan hal tadi, ibu-ibu yang duduk belakang gue juga merasakan kekampretan supir bus. Ibu itu ngoceh aja saking sebelnya dia, dan hal ini bukannya bikin gue bisa nahan emosi malah nambah manasin hati.

Sebelum menuju Temanggung, bus berhenti dan ngisi bahan bakar. Abis ngisi bensin, bus ini menunjukkan perubahan. Dia melaju dengan kecepatan yang lumayan kenceng dari sebelumnya, ini bikin gue bahagia. Akhirnya si supir dan si bus mengerti keadaan gue dan ibu-ibu di belakang gue yang ngejar waktu :’)

Temanggung akhirnya terlewati. Ungaran juga terlewati. Akhirnya di Banyumanik gue turun dari bus.

Perjalanan gue belum berakhir.
Dari Banyumanik gue masih harus nunggu bus arah Mangkang. Di sini gue nunggu bus Damri yang ada AC nya, yang lewat jalur tol supaya lebih cepet sampe rumah. Tapi apa? Kekampretan bus yang satu  ini yaitu gue udah nunggu setengah sejam, bus belum juga menampakkan diri. Setelah hampir satu jam, gue udah bete nunggu akhirnya gue putusinn naik bus tanpa AC (lagi).
Bus ini juga sama kayak bus tadi, jalannya santai kayak dipantai, selow kayak di pulau. Damn!

Mangkang terlewati. Gue ganti bus lagi menuju arah Kendal. Dan sebelum sampai di kendal,  gue dan penumpang lain diturunin dan dioper ke bus belakang. Ini kekampretan bus ketiga hari ini, serius gue harus menikmati tiga kekampretan dari bus yang berbeda. Akhirnya gue cuma bisa meratapi nasib kenapa harus menikmati rentetan bus yang bikin makan ati, bikin emosi daritadi :’(

Setelah mencoba untuk menabahkan hati, akhirnya gue sampe di Kendal. Babe udah sms kalo dia nunggu gue di pertigaan. Gue turun dari bus dengan perasaan lega karena udah berhasil keluar dari bus yang bikin sengsara.
Gue nunggu kedatangan babe sambil celingak celinguk di pertigaan. 10 menit kemudian, babe nampak dari kejauhan dan gue menghampiri dengan penuh keceriaan. Gue langsung bonceng dan menikmati perjalan menuju rumah dengan hati yang senang.

Well, kayaknya post gue lumayan panjang ya hehe. Cuma pengen cerita sekali lagi kalo Bahagia Itu Sederhana. Walaupun di awal kisah bikin emosi karena seharian disuguhi kekampretan dari bus yang gue naiki, tapi di akhir kisah gue happy karena sebuah hal kecil seperti dijemput  Babe dengan motor maticnya menuju rumah. Sederhana ya? Tapi bahagia! :)

0 komentar:

Posting Komentar