Ayahku, Pahlawanku.
Ayah dan pahlawan adalah sosok yang sama, bagiku tak ada
beda. Ayah adalah sosok pahlawan dalam kehidupan, setidaknya bagiku dan
kehidupanku. Ayah adalah salah satu orang berarti yang aku miliki hingga saat
ini. Sosok yang ku sayangi, ku hormati. Ayahku adalah pahlawan keluarga, dia
yang membanting tulang dengan bekerja,
dia menyisihkan sebagian hasil jerih payahnya demi keluarga, dia itu sosok yang
cuek tapi tidak sebenarnya, dia adalah orang yang biasa saja tapi bagiku luar
biasa, dia menyayangiku dengan caranya, dia membuatku berbicara dengannya
seolah aku sedang berbicara dengan sahabatku sendiri, dia adalah salah satu
alasan aku masih tetap bertahan di kerasnya kehidupan. Iya, dia adalah
penguatku, penyemangatku.
Untuk Ayah
Ayah...
Aku bersyukur memiliki ayah seperti mu. Kelak aku
akan membalas semua yang telah kamu berikan kepadaku, walau aku tau semua itu
tak akan pernah cukup. Aku tahu aku sering merepotkanmu, aku masih
melawan nasihatmu, kadang aku tak mendengarkanmu, tapi aku hanya ingin kamu tau bahwa aku sangat menyayangimu. Jujur,
aku takut kehilanganmu, sangat takut.
Aku mungkin tak bisa mengutarakan ini
secara terang-terangan di depanmu karena aku malu, iya aku malu padamu.
Ayah...
Aku ingin kamu selalu percaya padaku. Aku mungkin bukan anak
yang baik, aku jelas masih banyak salah padamu, tapi terimakasih telah
memberikan kepercayaan kepadaku. Terimakasih telah memberikan yang aku
butuhkan, terimakasih untuk menasihatiku tanpa memarahiku, terimakasih telah
membuatku sangat menyayangimu, terimakasih telah mendoakanku, terimakasih banyak. Terimakasih atas supportmu
selama ini, yah.
Ayah...
Aku menyayangimu, aku bahagia menjadi anakmu, aku tak pernah
menyesal menjadi bagian dari hidupmu. Semoga Tuhan selalu menjagamu,
melindungimu, memberi rizki kepadamu, memberi kebahagiaan hidup untukmu dan
memberikan umur yang panjang padamu.
Ayah...
Berbahagialah di hari tua mu. Aku ingin kamu menikmati hidup
yang indah dan tenang di hari tua mu itu. Lupakan masalah hidupmu, bersenang-senanglah
dengan kehidupanmu sekarang, jangan sesali apa yang sudah terjadi, tetaplah
menjadi ayah yang sama seperti dulu, jangan pernah menyerah dan kalah pada kerasnya hidup.
Ayah, aku di sini.
Aku ada di sampingmu yang akan selalu menjadi pendengar setia ceritamu, aku ada di belakangmu yang akan selalu mendukung semua keputusanmu, dan aku ada di depanmu yang akan mewujudkan semua doa dan harapanmu.
Aku ada di sampingmu yang akan selalu menjadi pendengar setia ceritamu, aku ada di belakangmu yang akan selalu mendukung semua keputusanmu, dan aku ada di depanmu yang akan mewujudkan semua doa dan harapanmu.
Ayah, jangan lupa untuk selalu memotivasiku, jangan biarakan
aku menyerah akan hidup, dan rangkul aku di saat aku merasa tak sanggup. Aku membutuhkanmu
di saat seperti itu, sangat sangat membutuhkanmu.
Ayah, aku menyayangimu.
Benar-benar menyayangimu.
Tertanda,
0 komentar:
Posting Komentar