Jumat, 28 Juni 2013

Fokus, Harus!

Malam ini gue kembali dan nyoba buat nulis di blog yang sepi ini.
Udah hati sepi, blog pun ikutan sepi. Nasib sekali #eh
Ga tau juga mau nulis tentang apa malam ini, tapi sebelum menulis ini beberapa sms yang masuk di hp gue seketika sukses bikin mood gue hilang. Tadinya sih pengen nulis hal yang menyenangkan, tapi apa boleh buat mood udah terlanjur hilang. 

Ngomongin hari-hari gue belakangan ini, rasanya bosan, capek, males, ga tau lah, gue juga bingung. 
Di penghujung akhir semester 4 ini gue ngerasa kacau, belajar males, kuliah cuma sekedar ngisi absen doang, kebanyakan main, kalo dipikir-pikir gue ga niat banget. What's goin' on with me?

Kalo ibarat makan, mungkin gue udah diambang batas kekenyangan. Dan kalo diterusin bisa-bisa malah muntah. Mungkin ini yang dinamakan titik jenuh? Titik dimana bosan melakukan semua hal yang padahal biasa dilakukan. Rasanya pengen cepet-cepet selesaiin semester 4 ini kemudian liburan. Menurut gue, itu yang gue butuhin untuk saat ini, rutinitas ini menyiksa pikiran gue,
Tapi saat ini gue harus ngelewatin satu tahap sebelum menikmati liburan, gue lagi menjalani ujian akhir semester yang lumayan nambah beban pikiran. Materi yang udah dosen berikan, otomatis harus direview dan ditulis dalam lembar jawaban yang udah disiapkan si pengawas ujian.
Oke, gue coba untuk fokus beberapa hari ini demi nilai ujian yang gue harapkan. Jangan sampe huruf C mampir di transkrip nilai semester ini. Big No!

Yap, tahan dulu muak nya, muntah nya. Beberapa hari akan terlewati, keep calm Andari Setyowati!
Biarkan hari berlalu cepat, supaya ga terasa berat. Just thinking the all thing that make you happy, not something that makes you down. And the problem solving of this situation is focus, stay focus and more focus!

Ganbatte! (bukan iklan Mirai Oucha)

Sabtu, 22 Juni 2013

Grow Old With You

A lyric from Closehead, Grow Old With You (Adam Sandler Cover)

I wanna make you smile
Whenever you're sad
Carry you around when your arthritis is bad
All I wanna do
Is grow old with you

I'll get you medicine
When your tummy aches
Build you a fire if the furnace breaks
Oh, it could be so nice
Growing old with you

(Bridge)
I'll miss you
Kiss you
Give you my coat when you are cold
Need you, feed you
Even let you hold the remote control

So let me do the dishes in our kitchen sink
Put you to bed when you've had too much to drink

Oh, I could be the man
Who grows old with you
I wanna grow old with you..




Just imagine that someday there's a man who will sing it for me.
Sweet! :)

Kamis, 20 Juni 2013

Jodoh Pasti Bertemu :')

Andai engkau tahu betapa ku mencinta
Selalu menjadikanmu isi dalam doaku
Ku tahu tak mudah menjadi yang kau pinta
Ku pasrahkan hatiku, takdir kan menjawabnya

Jika aku bukan jalanmu
Ku berhenti mengharapkanmu
Jika aku memang tercipta untukmu
Ku kan memilikimu, jodoh pasti bertemu


Source: google

Ya, itulah sepenggal lirik Jodoh Pasti Bertemu-nya Afgan.
Malam ini di daftar playlist gue terselip satu lagu di atas, ya ngomongin jodoh emang suatu hal yang menarik dan menggelitik. Penasaran ga sih siapa nantinya yang bakal jadi jodoh kita?

Ini salah satu hal yang juga gue rasain, sampai di saat ini mungkin jodoh yang ditakdirkan oleh Tuhan belum muncul dihadapan. Jaman sekarang jodoh, cinta, memang ga bisa dipisahkan dari kehidupan. Hampir setiap saat hal tersebut menjadi pokok pembicaraan.

Bagi gue, yang masih (juga) sendiri sering dihadapkan pada sebuah pertanyaan yang cukup membuat gue kebingungan. Seperti contoh saat kumpul keluarga, akan ada masanya dimana para tante yang akan melontarkan sebuah pertanyaan, pertanyaan ringan tapi cukup menyakitkan.


Seperti pertanyaan, "Udah punya pacar?" atau "Pacar nya anak mana?"
Dan sederet pertanyaan yang intinya hampir sama saja.


Mungkin alasan yang tepat dalam menjawab satu pertanyaan yang cukup #jleb tadi itu adalah judul lagu Afgan di atas. Bahwa jodoh pasti bertemu, nanti, entah kapan, dan untuk sekarang aku masih belum dipertemukan, mungkin karena belum  waktunya juga kan?

Sekarang ya mengalir saja. Ya, jalani saja apa adanya. Tetap jaga diri kita sebaik-baiknya, karena katanya "Jodoh kita adalah cerminan diri kita". Perbaiki diri agar semakin baik dari hari ke hari, karena katanya (lagi) orang baik akan mendapat jodoh yang baik, begitu pun sebaliknya.


Sampai bertemu nanti jodohku!

Keep Calm and Don't Panic.

Selasa, 11 Juni 2013

Hilangnya Bantal Inceran

HAI!
Gue kembali lagi dengan membawa sedikit cerita yang ingin dibagi. Cerita yang dramatis menurut gue. Serius! Mari kita mulai cerita hari ini.

Selasa 11 Juni 2013
Pukul 07.00 WIB

Pagi ini gue bangun tidur dengan cara yang ga biasa. Ada alarm super yang bener-bener ganggu kenyamanan bermimpi gue. Ya, gue kebangun gara-gara suara mesin fogging keliling. Suara khas dan getaran si mesin kampret itu sukses mengganggu alam bawah sadar gue, memaksa gue untuk terbangun dan otomatis harus menghadapi aktivitas hari ini.
Pagi ini gue kuliah pagi, jam 8. Setelah berkompromi dengan anggota kos yang lain, akhirnya gue dapet juga urutan mandi tapi naas masih harus nunggu sekitar 3 orang lagi. Oke, gue nunggu dengan sabar walaupun gue tau waktu sudah menunjukkan pukul 07.15. Gue nunggu sambil ngetweet, yah ternyata pagi hari timeline twiter udah lumayan rame.

Setelah beberapa menit.
Sekitar pukul 07.45 WIB, akhirnya tiba giliran gue mandi. Langsung deh mandi kilat, karena 15 menit lagi kelas udah mulai. Kalo pop mie butuh 3 menit buat matangkan diri, gue butuh 3 menit juga buat mandi pagi. Setelah mandi selesai kemudian gue siap-siap

Beberapa menit kemudian.
Jam menunjukkan pukul 08.15 WIK (Waktu Indonesia bagian Kosan), gue lari terkebol-kebol demi masuk kuliah pagi. Prinsip gue, "lebih baik terlambat daripada tidak masuk kuliah pagi sama sekali"
Dan yak, seperti yang kalian kira, gue telat masuk kelas. Untung Pak Asep, Si Dosen Woles yang satu alumni sama gue di SMA 1 Kendal ini, pagi ini tak memberikan komentar tentang ketidak-ontime-an mahasiswanya. Alhasil gue dan teman-teman telat yang lain aman dan tetap bisa menjalani perkuliahan dengan nyaman. Fiuh ..

Selesai mata kuliah Manajemen Operasional Lanjut yang diampu Pak Asep tadi, gue dan Ratna, salah satu sahabat di dunia perkampusan gue ini berencana mampir bentar ke salah satu toko. Awalnya Ratna cuma nganter gue yang berencana beli bantal, dan itu bantal udah lama gue incer dari beberapa hari yang lalu.

Sesampainya di toko kebutuhan serba wanita yang berinisial "S" dan toko nya yang identik dengan corak hijau ini, kita berdua langsung masuk. Gue langsung nyari bantal inceran gue itu.
Gue berjalan penuh semangat menuju tempat bantal tersebut berada. Namun ada yang berbeda, tatanan yang tadinya berisi bantal kini sudah berganti dengan boneka-boneka lucu. Gue panik.
Gue langsung tanya mbak-mbak penjaga di sana.

Gue :  "Mbak, bantal-bantal kemaren yang ada di sini ada dimana ya?"
Mbaknya : "Oh, udah abis"
Gue : " Hah, abis? Kok cepet banget mbak?"
Dan setelah itu mbaknya hanya terdiam dan ga merespon ekspresi kekagetan dari gue.

Saat itu gue langsung lemes, bingung, galau, kecewa, sedih, campur aduk deh #lebay
Timbul rasa penyesalan, kenapa kemaren waktu pertama kali gue liat itu bantal ga langsung gue beli aja? Kenapa harus nunggu berhari-hari dulu? Ah!

Jadi, pelajaran yang gue dapet hari ini adalah Janganlah Menunda-Nunda!

Misalnya jika pertama kali kamu melihat sesuatu yang  kamu suka, berusahalah untuk mendapatkannya, tidak usah berpikir lama, karena mungkin esok sesuatu itu sudah tidak ada. Dan setelah sesuatu itu tidak ada, kamu baru menyadarinya kalau dia sangat berharga dan dialah yang saat ini kamu butuhkan tentunya.

Special to :
Untuk kamu bantal inceran, bersenang-senanglah di sana.
Semoga yang membelimu lebih baik dari aku.
Semoga dia yang membelimu akan selalu menjagamu, me-laundry-mu dan memelukmu dengan erat.



Dari aku, mantan calon pemilikmu :')

Bolos Yang Gagal

Dini hari gini gue mulai ngetik lagi di laptop berscotlet biru ini.
Jari-jari gue mulai menyentuh tuts (?) keyboard yang rapi dan empuk ini. Gue bingung mau mulai nulis tentang apa hari ini. Wait, oke gue udah nemu bahan yang kayaknya penting dan ga penting buat diceritain di sini. Gue mulai aja deh kisah hari ini.

Senin, 10 Juni 2013
Seperti biasa jadwal kuliah hari Senin kembali hadir di depan mata. Ya, seperti dipostingan lalu kalo hari Senin itu hari yang amaze banget buat gue. Jadwal yang full dan dosennya WOW semua. Pagi ini gue berencana udah bolos jam pertama, mata kuliah manajemen pemasaran lanjut. Ini emang udah gue rencanain secara matang dari hari Minggu malam. Sebelumnya hari Minggu malam gue pulang dari rumah temen demi ngerjain tugas (ceritanya) dari jam 9 pagi sampai pulang akhirnya jam 9 malam. Ini salah satu alasan kenapa gue pengen bolos kuliah pagi, masih ngnatuk, capek, tugas belom kelar, dan baju hasil nyuci pun juga belom gue setrika. Pokoknya udah lengkap banget alasan yang udah gue rinci satu per satu demi bolos pagi ini.

Pagi harinya.
Rencana pagi ini udah fix kalo gue bakal bolos jam pertama, jam 8, dan baru bakal masuk di jam kedua yaitu jam 11. Jadi gue bangun pagi dan gue liat jam ternyata masih pukul 6 pagi, karena gue lagi ga melaksanakan kewajiban 5 waktu gue putuskan untuk lanjut tidur lagi. Skip.

1 Jam Kemudian.
Gue terbangun untuk yang kedua kalinya pagi ini, Dan waktu menunjukkan pukul 7 pagi.
Gue masih selow karena niatan utama pagi ini bakal gue laksanain sepenuh hati. Demi lancar nya niatan bolos ini gue langsung merencanakan kegiatan pertama. Gue langsung nyalain laptop, ngambil binder dan lanjutin nggarap tugas buat jam 1 nanti. Setelah beberapa menit nulis, akhirnya tugas kelar juga. Kira-kira jam 8 tugas itu selesai.
Karena niat bolos gue ini udah matang, jam 8 yang seharusnya udah masuk kelas, ini gue di kos masih santai dan belom mandi. Dan akhirnya gue putusin buat ngerjain plan selanjutnya yaitu nyetrika baju. Setrikaan yang udah numpuk dari beberapa hari yang lalu itu udah minta jatah buat disentuh dan digosok-gosok dengan lembut. Oke, gue penuhin permintaan mereka.
Lagi asik-asiknya ngelus mereka, tiba-tiba sms datang dari ketua kelas yang sangat aktif dan jadi orang kepercayaan dosen di kelas gue, sebut saja dia Erna.

Sms tersebut berisi "Tolong diinfokan ke teman-teman, untuk presentasi makul pemasaran diundur jam kedua jam 11, untuk jam pertama ditiadakan".
Jadi, inti dari sms tersebut adalah jam pertama itu KOSONG.

Ini bikin gue shock, entah harus seneng atau kecewa.
Di satu sisi gue seneng berarti daftar presensi gue tetep aman, di sisi lain gue merasa kecewa dan gagal.
Rencana bolos yang udah gue pikirin dengan matang dan penuh dengan alasan yang menguatkan ternyata harus gagal begitu saja, hanya karena sang dosen meniadakan kelas secara tiba-tiba.

Jujur, sebagai mahasiswa gue merasa gagal.

Jadi, inti dari postingan kali ini ya gagal bolos. Haha.
Bukan bukan, inti yang mau gue sampein adalah mau bagaimanapun rencana yang kita buat, serapi apapun itu, jika Tuhan berkehendak lain mau bagaimana?
Kita sebagai manusia hanya bisa berencana, dan yang paling bisa menentukan tetap Tuhan dan si dosen yang bersangkutan.



Salam Kampret.

Minggu, 09 Juni 2013

Sekedar Curhatan


Banyak yang bilang kalau blog itu tempat curhatan, dan ya saya mengiyakan. Blog adalah tempat bercerita, menuliskan segala rasa yang ada, apa adanya. Saya, adalah seseorang yang tidak terlalu suka bercerita secara rinci tentang apa yang saya rasa. Entah. Rasanya tidak begitu penting saja menceritakan sesuatu bahkan masalah kita kepada orang lain yang mungkin (kadang) kurang kita percaya.

Mungkin saya termasuk dalam golongan anak tertutup dalam hal yang pribadi, saya menyadari. Menurut saya, ada beberapa hal yang perlu diceritakan dan ada hal yang tidak perlu diceritakan, cukup saya saja yang merasakan. Mungkin sulit, untuk mengutarakan semua hal secara gamblang, bagi saya.

Terkadang saya iri dengan mereka yang bisa terbuka, yang bahkan kadang bercerita dengan orang yang notabene bukan sahabat mereka. Mereka bercerita begitu saja, malah lega jika sudah mengeluarkan apa yang mereka rasa. Mereka meminta pendapat orang lain atas cerita mereka, jawanban yang mungkin akan mereka dapat dan saran yang mungkin akan mereka terima. Itu cukup membuat tenang bagi mereka.

Yah, mungkin ini hanya sisi lain saya. Yang di depan nya terlihat biasa saja, tapi menyimpan hal yang tak perlu dibagi rasa. Jika ditanya kenapa kamu tak bisa bercerita? Ya, saya tidak tau jawabannya, alasan satu-satunya hanya tak nyaman saja.

Mungkin ini sekedar masalah saya, yang kalian mungkin tidak merasakannya. Bagi saya, bercerita lewat kata jauh lebih saya suka, seperti saat ini. Bercerita lewat tulisan di blog pribadi saya. Tapi saya yakin, curhatan akan lebih indah jika diceritakan pada Allah Yang Maha Kuasa. Meskipun Dia tak memberikan jawaban yang langsung jelas nyata, tapi Dia pasti akan menjawab dalam waktu yang tidak kita duga-duga.

Percayalah.